Turnover Karyawan adalah: Pengertian, Jenis, dan Dampaknya

Turnover Karyawan adalah Pengertian, Jenis, dan Dampaknya
Daftar Isi

Blog Szeto Consultants – Apa Itu Turnover Karyawan? Turnover karyawan adalah tingkat perputaran atau pergantian karyawan dalam suatu perusahaan. Ini mencakup semua situasi di mana karyawan meninggalkan perusahaan, baik karena mengundurkan diri, dipecat, pensiun, atau alasan lainnya dalam periode waktu tertentu. Memahami turnover karyawan sangat penting bagi manajemen sumber daya manusia (SDM) untuk menjaga stabilitas organisasi.

Pengertian Turnover Karyawan

Secara sederhana, turnover karyawan mengacu pada seberapa sering karyawan meninggalkan perusahaan dan digantikan oleh yang baru. Tingkat turnover ini dapat memberikan gambaran tentang kesehatan organisasi serta kepuasan kerja para pegawainya.

Employee Turnover Rate

Istilah lain yang sering digunakan adalah employee turnover rate, yaitu persentase dari jumlah total karyawan yang keluar dari perusahaan selama periode tertentu dibandingkan dengan jumlah total karyawan pada awal periode tersebut. Rumus untuk menghitung employee turnover rate adalah:

Employee Turnover Rate = (Jumlah Keluarnya Karyawan/Jumlah Rata-rata Karyawan) × 100%

Contoh Perhitungan:

Jika sebuah perusahaan memiliki 100 karyawan pada awal tahun dan 15 di antaranya keluar selama tahun tersebut:

Jumlah rata-rata karyawannya = (100 + (100 – 15)) / 2 = 92.5
Employee Turnover Rate = (15 / 92.5) × 100% ≈ 16.22%

Jenis-Jenis Turnover Karyawan

Voluntary Turnover:

Terjadi ketika seorang karyawan memilih untuk meninggalkan pekerjaan mereka secara sukarela.

Contoh: Mengundurkan diri untuk mencari peluang karir lain.

Involuntary Turnover:

Terjadi ketika seorang pekerja diberhentikan oleh manajemen.

Contoh: Pemecatan karena pelanggaran kebijakan perusahaan.

Functional vs Dysfunctional Turnover:

  • Functional: Ketika pegawai berkinerja buruk pergi dari organisasi.
  • Dysfunctional: Ketika pegawai berkinerja baik pergi dari organisasi.

Avoidable vs Unavoidable Turnover:

  • Avoidable: Pergantian yang bisa dicegah melalui intervensi manajerial.
  • Unavoidable: Pergantian akibat faktor eksternal seperti pensiun atau pindah tempat tinggal.
Baca juga:  Capital Expenditure (Capex): Pengertian, Jenis dan Tujuannya

Dampak Tingginya Tingkat Turnover Karyawan

Tingginya tingkat turnover dapat berdampak negatif terhadap sebuah organisasi dalam beberapa cara:

  1. Biaya Rekrutmen dan Pelatihan: Mengganti seorang pekerja memerlukan biaya rekrutmen serta pelatihan bagi pekerja baru.
  2. Kehilangan Pengetahuan dan Keahlian: Setiap kali seorang pegawai berpengalaman pergi, pengetahuan berharga juga hilang bersama mereka.
  3. Moral Tim Menurun: Pergantian tinggi dapat memengaruhi semangat kerja tim lainnya jika mereka merasa tidak aman akan posisi mereka sendiri.
  4. Produktivitas Menurun: Waktu yang dibutuhkan untuk melatih pengganti dapat menyebabkan penurunan produktivitas sementara.

Cara Mengurangi Tingkat Turnover Karyawan

Untuk mengurangi tingkat turnover yang tinggi dalam suatu organisasi, berikut beberapa strategi efektif:

  1. Peningkatan Kepuasan Kerja
    Melakukan survei kepuasan kerja secara rutin untuk memahami kebutuhan dan harapan pegawai.
  2. Program Pengembangan Karir
    Menyediakan kesempatan bagi pengembangan profesional melalui pelatihan atau pendidikan lanjutan.
  3. Lingkungan Kerja Positif
    Menciptakan budaya kerja yang inklusif dan mendukung agar setiap individu merasa dihargai.
  4. Kompensasi Kompetitif
    Memberikan gaji serta tunjangan kompetitif sesuai dengan standar industri agar menarik minat calon pegawai terbaik sekaligus mempertahankan tenaga kerja saat ini.

Dengan memahami konsep turnover karywan secara mendalam beserta dampaknya terhadap bisnis Anda akan membantu Anda mengambil langkah-langkah strategis guna meningkatkan retensi tenaga kerja serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik.

Szeto Consultants
Szeto Consultants

Szeto Consultant, partner terpercaya Anda untuk implementasi Platform Mekari SaaS.