Daftar Isi

Pengertian Shift Kerja Karyawan dan Cara Mudah Hitung Upahnya

Pengertian Shift Kerja Karyawan, Cara Hitung, dan Aturannya
Daftar Isi

Tidak semua orang bekerja dengan jam kerja konvensional dari pukul sembilan pagi hingga lima sore. Banyak individu yang terpaksa atau memilih untuk bekerja dalam sistem shift, yang mengatur jam kerja mereka dalam periode tertentu sepanjang hari. Sistem kerja shift ini umumnya diterapkan di berbagai sektor, termasuk industri manufaktur, layanan masyarakat, dan logistik.

Apa itu Shift Kerja Karyawan?

Shift kerja karyawan adalah pengaturan jam kerja yang berbeda dari jam kerja standar, di mana karyawan bekerja dalam periode tertentu selama 24 jam. Jenis shift ini dapat dibagi menjadi beberapa kategori, seperti shift pagi, siang, dan malam. Banyak industri yang sangat bergantung pada sistem kerja shift untuk mengoptimalkan produksi dan layanan.

Jenis-Jenis Shift Kerja

  1. Shift Malam: Jam kerja yang dilakukan pada malam hari, biasanya antara pukul 20.00 hingga 07.00. Pekerja di sektor layanan 24 jam, seperti rumah sakit dan transportasi, sering kali bekerja dalam shift malam.
  2. Shift Pagi dan Siang: Shift ini adalah yang paling umum, di mana karyawan bekerja pada jam kerja normal, biasanya dari pagi hingga sore.
  3. Shift Panjang: Merupakan jam kerja rutin yang lebih dari 8 jam, sering kali mencapai 10 jam dengan satu jam istirahat atau bisa disebut dengan over shift.
  4. Flexible Time: Karyawan memiliki kebebasan untuk menentukan jam kerja mereka sendiri, asalkan memenuhi jumlah jam kerja maksimal yang ditetapkan.

Ketentuan Shift Kerja Karyawan Berdasarkan Undang-Undang

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, terdapat beberapa ketentuan yang harus dipatuhi oleh perusahaan dalam menerapkan sistem kerja shift:

Jam Kerja Maksimal: Jika perusahaan menerapkan sistem 3 shift, maka setiap shift tidak boleh melebihi 8 jam per hari, dengan total jam kerja kumulatif tidak lebih dari 40 jam per minggu.

Baca juga:  Contoh Surat Pengembalian Barang dan Cara Membuatnya

Istirahat: Karyawan berhak mendapatkan waktu istirahat sekurang-kurangnya setengah jam setelah bekerja selama 4 jam terus menerus.

Perlindungan untuk Pekerja Perempuan: Pekerja perempuan yang berumur kurang dari 18 tahun dan sedang hamil dilarang bekerja pada malam hari (antara pukul 23.00 hingga 07.00).

Cara Menghitung Upah Kerja Shift

Perhitungan upah untuk karyawan yang bekerja dalam sistem shift harus memperhatikan jam kerja yang telah ditentukan. Berikut adalah cara menghitung upah lembur untuk shift panjang:

Jam Pertama Lembur: (1,5 x 1/173) x upah bulanan
Jam Kedua Lembur: (2 x 1/173) x upah bulanan

Sehingga, rumus untuk menghitung upah long shift harian adalah:

Upah Long Shift Harian
= (3.5 x 1 / 173) x upah bulanan

Rostering Shift Kerja

Rostering adalah pengaturan jadwal shift kerja yang harus dilakukan oleh perusahaan. Beberapa metode yang umum digunakan dalam rostering adalah:

  • 4 Grup 3 Shift: Karyawan dibagi menjadi empat grup, bekerja selama lima hari dalam seminggu dengan durasi tujuh jam kerja dan satu jam istirahat.
  • 3 Grup 3 Shift: Karyawan bekerja selama 7 jam dengan istirahat 1 jam dari Senin hingga Jumat, dan 5 jam pada hari Sabtu.
  • 3 Grup 2 Shift: Model ini biasanya digunakan untuk petugas keamanan, di mana setiap shift terdiri dari dua hari libur.

Mempermudah Rostering dengan Teknologi

Di era digital saat ini, perusahaan dapat memanfaatkan teknologi untuk mempermudah pengaturan jadwal shift. Penggunaan software HRIS (Human Resource Information System) memungkinkan perusahaan untuk mengatur shift dengan lebih efisien. Dengan aplikasi ini, karyawan dapat mengakses jadwal mereka secara real-time, yang meningkatkan kepuasan dan retensi karyawan.

Tips Memilih Aplikasi Shift Kerja

Kemudahan Penggunaan: Pilih aplikasi yang mudah digunakan, bahkan oleh karyawan yang tidak terbiasa dengan teknologi.
Fitur Lengkap: Pastikan aplikasi memiliki fitur untuk mengatur roster dan penjadwalan shift secara fleksibel.
Integrasi: Aplikasi harus dapat terintegrasi dengan sistem absensi dan manajemen lainnya.

Baca juga:  Best Employee Artinya: Pengertian, Manfaat dan Kriterianya

Kesimpulan

Sistem kerja shift adalah bagian penting dari banyak industri yang beroperasi 24 jam. Dengan memahami pengertian, jenis, dan aturan yang mengatur shift kerja, perusahaan dapat mengelola karyawan dengan lebih baik dan memastikan kepatuhan terhadap perundang-undangan. Selain itu, penerapan teknologi dalam pengaturan shift dapat meningkatkan efisiensi dan kepuasan karyawan, yang pada akhirnya berdampak positif pada produktivitas perusahaan.

Szeto Consultants
Szeto Consultants

Szeto Consultant, partner terpercaya Anda untuk implementasi Platform Mekari SaaS.

Artikel Terbaru
Bagikan ke
Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on pinterest
Pinterest
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn