Szeto x Mekari – Produksi adalah salah satu proses fundamental dalam aktivitas ekonomi. Proses ini melibatkan serangkaian tahapan sebelum produk akhirnya dipasarkan. Tanpa tahapan-tahapan ini, konsumen tidak akan dapat menikmati atau menggunakan produk yang dihasilkan. Mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai arti, tujuan, dan proses produksi secara umum.
Arti dan Contoh Tahapan Produksi
Produksi adalah aktivitas yang bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa, serta meningkatkan nilai guna dari produk tersebut. Tahapan produksi merupakan kombinasi dari berbagai faktor produksi yang dilakukan untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat bagi konsumen.
Secara sederhana, tahapan ini melibatkan pengolahan bahan baku dan bahan pendukung menjadi produk yang lebih bernilai, dengan bantuan berbagai peralatan. Berikut adalah contoh tahapan produksi dalam proses produksi massal:
- Dokumentasi Persyaratan Produk (PRD)
Dokumen ini disusun oleh manajer produk dan disetujui oleh tim terkait, mencakup fitur produk, spesifikasi kinerja, perkiraan volume produksi, anggaran biaya, rencana waktu rilis, dan pemetaan distribusi.
- Uji Teknik dan Validasi
Tim EVT bertanggung jawab untuk mengimplementasikan fitur produk, mengidentifikasi risiko, dan meminimalkan potensi masalah.
- Uji Desain dan Validasi
Divisi DVT menghasilkan tampilan akhir produk, memastikan estetika dan kesesuaian dengan PRD yang telah disetujui.
- Uji Produksi dan Validasi
Pada tahap ini, memastikan produk dapat diproduksi sesuai anggaran dan target volume, serta mencari solusi untuk skenario terburuk.
- Proses Produksi
Tahap akhir di mana tanggung jawab utama berada pada produsen, yang harus mengawasi kualitas produk dan pencapaian target volume output.
Alur Proses Tahapan Produksi
Secara umum, terdapat empat alur dalam proses tahapan produksi:
- Perencanaan (Planning)
Membuat rencana terkait target volume produksi, desain produk, biaya, dan bahan baku. Informasi detail tentang pasar dan kapasitas produksi sangat penting dalam tahap ini. - Pengarahan Alur (Routing)
Mengarahkan alur proses produksi dari bahan baku hingga distribusi, termasuk pembentukan, pemolesan, dan quality control. - Penjadwalan (Scheduling)
Menentukan jadwal yang mempengaruhi jam kerja tenaga kerja dan kapasitas produksi. Membuat jadwal utama yang kemudian dibagikan ke berbagai divisi. - Instruksi untuk Memulai Produksi (Dispatching)
Memberikan instruksi untuk memulai proses produksi sesuai rencana, alur, dan jadwal yang telah ditetapkan. - Evaluasi
Mengukur hasil produksi di lapangan dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya untuk perbaikan di masa mendatang.
Tujuan Tahapan Produksi
Tahapan produksi dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan, antara lain:
- Menghasilkan barang atau jasa.
- Mempertahankan kelangsungan usaha.
- Meningkatkan nilai dari barang atau jasa.
- Menghasilkan keuntungan sesuai anggaran.
- Memenuhi permintaan pasar, baik domestik maupun internasional.
- Mengganti produk yang sudah rusak atau habis terpakai.
Dari tujuan-tujuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tahapan produksi adalah kunci sukses dalam mencapai target usaha.
Indikator Suksesnya Tahapan Produksi
Untuk menilai keberhasilan tahapan produksi, perhatikan beberapa indikator berikut:
- Kemampuan pemimpin untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan.
- Peningkatan produktivitas dari segi kuantitas dan kualitas.
- Peningkatan penjualan produk yang dapat diukur dengan inventory turnover ratio.
- Peluang keuntungan yang lebih besar.
- Kepuasan hasil kerja bagi pemimpin dan karyawan.
Jika satu atau dua indikator tidak tercapai, saatnya melakukan evaluasi terhadap tahapan produksi yang diterapkan. Perencanaan yang baik, didukung oleh software ERP terintegrasi, akan membantu dalam analisis faktor produksi dan penggabungan keseluruhan faktor untuk tahapan produksi yang lebih efektif.